|
perempuan. ibu ibu. remaja. anak-anak
Saturday, January 23, 2010
10:05 PM
berbagai percakapan dengan sekumpulan ibu-ibu membuka sedikit pengetahuan tentang hubungan buad gw.
hahahaha
secara umur, yh kita taulah dengan jelas mereka uda makan asam garam gula merica tentang kehidupan
dan secara pengalaman juga mereka uda jalannin, berenangin, lariin, terjunin, segala peristiwa dalam hidup.
cuman,
kadang-kadang percakapan itu berujung pada satu atau dua hal yang bikin gw mikir
kenapa rasanya hidup menjadi membosankan setelah lu menikah dan punya anak?
khususnya,
setelah lu punya anak.
hahahaha.
agaknya ironis,
kalo kata insert investigasi, anak adalah sejatinya titipan terindah dari Yang Maha Kuasa.
gw baca di sebuah buku,
semutuskan punya anak seperti memutuskan punya tattoo permanen di muka
sekalinya lu memutuskan, lu harus bener" yakin itu yang lu mau
karena sifatnya yang gbsa lu ulang
segala konsekuensi harus bisa lu tanggung, agak menyeramkan.
anyway.
ibu ibu sering bilang, "anak gw ngerepotin.", atau "anak gw susah dibilangin.", atau "anak gw nyusahin banget."
hahaha. sebenernya, pada saat kalian memutuskan untuk "membuat" mereka, apa yang dipikirin??
mak gw sering ngomel, punya anak males-males, liad tuh anak orang lain gak pada kaya gitu.
kadang gw mikir, rumput tetangga emang selalu lebih ijo, biar uda kuning juga tetep lebih ijo dibanding rumput sendiri. hahahaa
tapi di saat-saat lain, mereka dengan bangga bilang ke temen-temennya apa yang selama ini dah kita raih sebagai anaknya,
ini sangat kompleks. dan terkesan sangat moody. hahahha. aneh
lagi-lagi gw pernah baca satu buku,
dalam buku itu, seorang wanita memutuskan untuk memiliki anak sebagai tujuan dia hidup.
ini buku paling gilak yang pernah gw baca.
secara pribadi, gw emang gak pernah mengerti kenapa orang memutuskan untuk punya anak lebih dari 3. atau bahkan lebih dari 2. oke lah ekstrim
lebih dari yang bisa diitung pake sebelah jari, itu uda banyak banged,
dan wanita ini memutuskan kalo tujuan hidupnya adalah punya anak. gw gbsa bilang "HOW SICK IS THAT??" karena emang dari bukunya gw membaca bagaimana proses dia mendapatkan keputusan itu.
dan walopun ada masa-masa ketika dia menyesal, tapi dia dengan bijak mampu menegakkan dirinya sendiri dan bilang bahwa itu adalah keputusan termatang yang uda dia ambil seumur hidupnya.
hahahaha
gw gak tau mesti komen apa setalah gw baca abis tuh buku,
ampe gw baca 2x, gw tetep gak ngerti
yauda lah lewad.
itu cuma kehidupan seseorang diantara sekian milyar oang lain yang hidup.
tapi lagi-lagi,
mak gw pernah bilang
kamu setidaknya harus punya keturunan. nampaknya mak gw memikirkan banyak hal setelah gw pernah bilang bahwa hidup dengan anak adalah sesuatu yang merepotkan.
hahahaha
padahal pas gw bilang itu, gw bilang tanpa maksud dan tendensi apapun
gw masi muda,
masi belom matang,
pikiran gw masi egois, dan jelas banegd gak mau dijejelin sama hal-hal yang sifatnya permanen dan kaya tanggung jawab kae nikah dan punya anak
wkwkwkw.
tapi ada orang-orang yang menganggap menikah merupakan suatu kewajiban.
temen gw baru-baru ini menikah muda.
belom genap 22 tahun, menikah
entah dengam modal apa emreka membangun rumah tangga,
tapi nampaknya cinta dan kepercayaan menjadi pondasi mereka
lalu pas gw sma, temen gw juga menikah
belom genap 20 tahun
kali ini, gw bener-bener gak habis pikir apa yang mau mereka lakuin setalah mereka menikah
sekarang, temennya temen gw sedang menikah
hahahhaa
alasannya cukup simpel,cinta.
bukan karena kecelakaan ato apapun,
simply because they love each other
wow. kinda weird thing for me.
when I was raised by the thought that love just ain't enough.
hahahhaa.
jadi, ini cuman pikiran random seorang remaja berumur 19 tahun
seorang perempuan di awal masuk ke area abu-abu 20 tahun
seorang perempuan yang dianggap dewasa tetapi dalam hatinya masih tersimpan hasrat anak-anak.
jadi ini cuman pikiran random seorang perempuan
pikiran simpul yang kadang penting kadang tidak
rajutan kata-kata yang bisa jadi tidak bermakna sekarang
tapi bermakna di kemudian hari
hahahah
ciao folks
|
